Suka-suka

News’ update 24 Maret 2010

Rabu, 31 Maret 2010

Berbungkus Kantong Plastik, Puluhan Mayat Bayi Dihanyutkan

Liputan6.com, Jining: Sebanyak 21 mayat bayi yang diyakini dibuang pihak rumah sakit, ditemukan terdampar di sebuah sungai di timur Cina. Terbukti dari rekaman video yang menunjukkan bayi-bayi tersebut disimpan dalam kantong plastik kuning bertuliskan “limbah medis” pada salah satu kantong plastik.

Bayi-bayi yang baru berusia beberapa bulan bahkan masih dalam bentuk janin itu ditemukan oleh penduduk setempat di bawah jembatan di Kota Jining, Provinsi Shandong. Beberapa bayi masih memakai gelang identifikasi seperti nama ibu, tanggal lahir, tingi, dan berat. Dengan ditemukannya gelang identifikasi pada kaki bayi, akhirnya asal rumah sakit yang membuang bayi-bayi malang itu dapat dilacak.

Dikonfirmasi, seorang pejabat Kantor Umum Rumah Sakit Gabungan dari Akademi Kedokteran Jining terlibat dalam kasus ini. “Beberapa mayat bayi dengan tag berasal dari rumah sakit kami, namun tidak semuanya. Para pejabat dari Biro Kesehatan masih melakukan penyelidikan di rumah sakit,” tegas pejabat tersebut yang merahasiakan jati dirinya.

Zhong Haitao, juru bicara Biro Kesehatan Jining mengatakan, “Para staf medis rumah sakit yang terlibat telah ditangguhkan dari pekerjaan mereka selama proses penyelidikan.”

Rabu, 31 Maret 2010

Dua Presiden AS Klaim Pernah Lihat UFO

VIVAnews – Langit masih jadi misteri bagi umat manusia, termasuk adakah kehidupan lain selain di Bumi. Salah satu yang diyakini jadi petanda keberadaan manusia luar angkasa adalah munculnya UFO (unidentified flying object).

Beberapa orang mengklaim pernah melihat UFO. Diantara mereka, ada dua orang yang pernah menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter dan Ronald Reagan.

Badan Intelijen Amerika Serikat, CIA juga pernah aktif dalam isu UFO. Meski dituduh berkonspirasi dalam isu itu, terkait perang dingin dengan Uni Soviet — yang mengaku jadi yang pertama melihat UFO. Sedangkan penampakan UFO di AS diklaim terjadi pertama kali 24 Juni 1947 oleh pilot sekaligus pebisnis, Kenneth Arnold.

Hal ini tercantum dalam laporan 17 halaman berjudul “Peran CIA dalam penyelidikan UFO tahun 1940-an hingga 1990-an’ karya sejarawan, Gerald K Haines. Laporan itu dimuat dalam laman resmi CIA (www.cia.gov).

Dalam bagian awal laporan dijelaskan bahwa 95 persen orang Amerika setidaknya pernah mendengar sesuatu tentang UFO. 57 persen di antaranya yakin bahwa UFO benar-benar nyata.

“Bahkan, mantan Presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter dan Ronald Reagan mengklaim pernah melihat UFO,” kata Gerald K. Haines seperti dimuat laman CIA.

Bagaimana kisah dua presiden melihat UFO?

Ronal Reagan mengaku melihat UFO di sebuah malam di tahun 1974 dari sebuah pesawat Cessna. Saat itu dia menjabat sebagai Gubernur California.

Reagan tak sendirian di pesawat itu. Ada tiga orang lainnya yakni pilot, Bill Paynter pesawat dan dua pengawalnya.

Ketika pesawat mendekati Bakersfield, California, para penumpang terkejut melihat benda aneh di belakang mereka — yang jaraknya ratusan meter.

“Bentuknya seperti cahaya, awalnya stabil, beberapa saat kemudian cahaya itu tampak memanjang, lalu melesat pergi,” kata Paynter, pilot pesawat, bersaksi.

“UFO itu bergerak dalam kecepatan normal, lalu berubah ke kecepatan fantastis. Tak mungkin itu pesawat biasa,” tambah dia.

Benda misterius itu pergi ke arah 45 derajat dengan kecepatan tinggi. Setiap orang di pesawat terkejut. “Gubernur Reagan tampak sangat terkejut, saya mengatakan pada para penumpang, jujur, saya tak tahu benda apa itu,” lanjut Paynter.

Ronal Reagan tak sengaja bercerita kepada Norman C Miller dari Wall Street Journal.

“Saya di dalam pesawat minggu lalu, saat saya melihat keluar lewat jendela, ada cahaya putih. Benda itu bergerak zig-zag,” kata Reagan.

Reagan mengaku bertanya pada pilot pesawatnya. Kata pilot, dia tak tahu benda apa itu. “Saya lalu memintanya mengikutinya. Kami lalu mengikuti benda itu beberapa menit, itu cahaya yang luar biasa terang. Kami mengikutinya sampai Bakersfield dan yang sangat mengejutkan, tiba-tiba benda itu hilang dan menuju ke langit,” kata Reagan saat itu.

Ketika turun dari pesawat, Reagan mengaku menceritakan apa yang dia lihat pada Nancy, istrinya.

Sementara, Jimmy Carter yang menjabat presiden 1977 sampai 1981 mengaku melihat UFO saat berada di  Leary, Georgia in 1969.

Suatu sore di tahun 1969, dua tahun sebelum menjadi Gubernur Georgia, Carter bersiap berpidato di acara Lions Club. Sekitar pukul 19.15, salah seorang tamu berteriak dan meminta semua orang melihat  ke arah barat.

Di sana terlihat objek aneh sekitar 30 derajat di atas horizon. Kata Carter, benda tersebut sangat terang, seterang Bulan.

“Saat itu ada sekitar 20 orang berdiri di luar. Tiba-tiba ada semacam lampu berwarna terang muncul di langit barat, matahari baru saja terbenam,” kata Carter di tahun 1973, seperti dimuat laman Wikipedia.

“Cahaya itu tampak makin terang, kemudian menghilang. Obyek itu tak kelihatan seperti benda, hanya cahaya yang aneh. Tak satupun dari kami mengerti apa itu,” lanjut carter.

Dalam sebuah interview tahun 2005, Carter mengulangi kesaksiannya.

“Tiba-tiba salah seorang tamu melihat ke atas, dan berkata, lihat di langit di sebelah barat.”

‘Di sana ada cahaya yang tampak makin mendekat ke arah kami. Kemudian, cahaya itu berhenti di balik pepohonan pinus. Tiba-tiba benda itu berubah warna, ke biru, merah, lalu kembali ke putih. Kami berusaha mencari tahu apa itu, tapi kemudian cahaya itu menghilang.

Selasa, 30 Maret 2010

Ricky Martin: Saya Bangga Jadi Gay

VIVAnews – Selama ini, Ricky Martin selalu dikabarkan bila dirinya adalah pecinta sesama jenis. Tetapi, Ricky Martin selalu menampik kabar tersebut. Setelah sekian lama, akhirnya penyanyi berdarah Latin tersebut mengakui bila dirinya adalah gay.

Ricky mengakui hal tersebut di dalam blog pribadinya. Pelantun ‘Livin’ La Vida Loca’ ini menganggap saat ini adalah momen yang tepat untuk membuat pengakuan tentang sebuah rahasia yang selama ini selalu dia simpan rapi tersebut.

“Hari ini adalah hari buat saya. Ini adalah waktu saya dan ini adalah momen untuk saya. Selama bertahun-tahun saya diam dan dibayangi justru membuat saya kuat dan mengingatkan saya atas dukungan yang datang. Dan itu membuat saya kuat untuk menaklukkan emosi,” kata Ricky Martin seperti dikutip dari Hollyscoop, Selasa 30 Maret 2010.

Dalam kesempatan itu, Ricky juga mengakui bila dirinya bangga menjadi seorang gay. Dia merasa bahagia dengan pilihannya tersebut.

“Saya bangga mengatakan bila saya adalah homoseksual. Saya sangat diberkahi dengan menjadi diri saya,” ucapnya.

Gosip seputar Ricky Martin adalah gay sudah lama beredar. Tetapi, Ricky selalu menutupinya. Pada tahun 2000 lalu, penyanyi yang terkenal dengan goyangannya yang seksi itu diundang menghadiri acara yang dipandu Barbara  Walters.

Barbara memberikan pertanyaan yang sangat mengejutkan terlebih lagi untuk Ricky Martin. Barbara bertanya kepada pria yang terkenal dengan tariannya yang seksi itu soal kehidupan pribadi penyanyi tersebut.

“Saya bertanya dan mengajukan pertanyaan yang sulit dijawab oleh Ricky. Saya bertanya apakah dia gay atau tidak. Tetapi, dia membantahnya. Dan bantahannya itu membuat orang menganggap sebaliknya,” ujar Barbara.

Wanita ini yakin bila pertanyaannya itu membuat karir Ricky di dunia entertainment meredup. Konon, pertanyaan itu kabarnya sangat berpengaruh pada perjalanan karir musik ayah dua anak tersebut. Sejak tampil di acara tersebut, nama Ricky Martin semakin hilang dari gemerlapnya panggung musik dunia.

Dia juga jarang tampil di muka publik. Hal itu meninggalkan perasaan menyesal dalam diri Barbara. Dia merasa sudah melakukan kesalahan terhadap Ricky.

http://showbiz.vivanews.com

Jumat, 26 Maret 2010

Anak Laki-Laki Dekat dengan Ibu Minim Perilaku Negatif Saat Dewasa

Ibu sebaliknya jangan membuat jarak dalam hubungannya dengan anak lakinya. Karena penolakan kedekatan dari sang ibu akan membuat anak laki berperilaku negatif saat dewasa.
Sudah banyak kasus ibu yang lebih banyak marah menghadapi anak laki-lakinya yang nakal dan menolak untuk memahami perilakunya atau malah menjauh ketika anak sedang ingin dekat dengan ibunya.

Padahal ketulusan ibu untuk membuat hubungan yang akrab akan menjaga perilaku anak lakinya tetap lurus dan terkendali saat ia dewasa.

Peneliti menemukan anak laki-laki jarang terlibat masalah atau berperilaku negatif ketika dewasa jika si anak punya hubungan yang akrab dengan si ibu semasa kecilnya.

Ilmuwan menganalisa data 6000 anak di bawah usia 12 tahun. Hasilnya ditemukan, anak laki yang tidak punya hubungan akrab dengan ibu cenderung menjadi lebih agresif dan menderita masalah kesehatan mental.

Sebaliknya, anak laki akan tumbuh menjadi pribadi yang tenang, percaya diri dan punya banyak empati jika memiliki kenyamanan dengan ibunya ketika masa anak-anak.

Hubungan antara ibu dan anak laki-laki bisa rusak dari usia kanak-kanak jika anak-anak itu berulang kali ditolak ketika mencoba datang ke orangtuanya untuk minta bantuan.

Padahal anak-anak tidak dapat berpaling dari orangtuanya saat menghadapi masalah besar dalam kehidupannya di kemudian hari.

Pasco Fearon, profesor psikologi dari University of Reading, yang memimpin penelitian ini mengatakan anak-anak akan merasa aman, dekat dan berharap ada yang menghiburnya ketika mereka membutuhkannya.

“Sebaliknya, anak akan merasa tidak aman jika pernah memiliki mengalami hubungan yang ditolak dan putus asa karena tidak bisa dekat dengan orangtuanya, ditolak atau tidak ditanggapi,” kata Fearon seperti dilansir dari Telegraph, Jumat (26/3/2010).

Anak-anak membutuhkan kekuatan kedua dari orang-orang terdekatnya untuk bisa mengatasi stres dan tantangan. “Anak-anak tidak akan mampu mengatasi risiko yang besar dalam masalah perilaku dan agresifnya,” katanya.

Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Child Development

www.detikinet.com

KAMIS, 25 Maret 2010

Penampakan UFO di Sacramento Mencurigakan

VIVAnews – Apakah benda mirip piring terbang atau UFO sedang mendekat ke Sacramento, Amerika Serikat (AS). Kelompok lokal yang memantau kemungkinan jejak UFO mengatakan, terjadi beberapa kali penampakan UFO belakangan ini.

Seperti dilansir news10.net, Kamis 25 Maret 2010, Ben Stoecker, anggota The Mutual UFO Network yang bertempat di Sacramento mengatakan tengah terjadi sesuatu di kota ini.

“Ada sebuah fenomena atau mungkin beberapa kemungkinan fenomena yang tidak pernah kami pahami sebelumnya,” kata Stoecker. “Mungkin mereka berasal dari planet lain, atau dari Mars,” ujar dia.

Dia pun melihat sebuah video penampakan UFO di kaki gunung setempat. Dan dia bersikukuh ada kemungkinan yang bisa menjelaskan menggambarkan beberapa kali penampakan itu.

“Mungkin mereka sedang membangun satu objek tak jauh dari lokasi ini. Mungkin mereka berkelompok atau bekerja sama dengan pemerintah AS,” ujar dia.

Jelas saja pernyataan Stoecker ini tak dapat dimengerti astronomi dari Kampus Sacramento City, Liam McDaid. Penjelasan Stoecker itu sangat sulit dimengerti McDaid.

Mengapa setiap kali ada penampakan cahaya selalu dikaitkan dengan mahkluk asing dari planet lain. “Itu mungkn saja bukan alien, bisa jadi hanya penampakan cahaya biasa berbentuk huruf X yang mengusik dia,” ujar dia.

McDaid menginginkan adanya bukti kuat dari komunitas UFO di Sacramento. “Saya butuh beberapa bukti nyata adanya makhluk asing. Apakah itu perangkat keras sistem komputer, teknologi, atau logam,” ujar dia.

ismoko.widjaya@vivanews.com

RABU, 24 Maret 2010

VIVAnews – Suatu tim peneliti di Amerika Serikat (AS) mengungkapkan penemuan yang menggemparkan terkait puluhan lukisan bertema suatu peristiwa sakral bagi umat Kristiani.

Peristiwa yang dimaksud adalah “Perjamuan Akhir,” yang digambarkan dalam puluhan lukisan, yang dibuat dalam kurun waktu 1.000 tahun.

Menurut tim peneliti, para pelukis – termasuk seniman legendaris Leonardo Da Vinci – ternyata melakukan kesalahan yang sama dalam melukis suasana perjamuan antara Yesus Kristus dan para murid sebelum dia disalib.

Kesalahannya, para pelukis tampaknya memperbesar ukuran makanan dan piring dari ukuran yang sebenarnya kendati karya-karya mereka dibuat dalam kurun waktu yang berbeda.

Penemuan atas kesalahan berjama’ah para pelukis “Perjamuan Akhir” itu dipublikasikan dalam artikel di sebuah jurnal medis International Journal of Obesity, yang diterbitkan Selasa, 23 Maret 2010, atau beberapa hari sebelum peringatan Jumat Agung dan Hari Paskah.

Memanfaatkan teknologi komputer, para peneliti membandingkan ukuran makanan dengan ukuran kepala dalam 52 lukisan Perjamuan Akhir. “Kalau seni merupakan imitasi kehidupan, kita berarti dalam masalah,” kata para peneliti menyimpulkan.

Berdasarkan puluhan lukisan yang dibuat antara tahun 1000 hingga 2000, ukuran hidangan utama bertambah 69 persen; ukuran piring 66 persen; ukuran roti bertambah 23 persen.

“Penambahan ukuran termasuk dalam fenomena modern, tetapi apa yang kita lihat belakangan ini mungkin hanya bagian paling mencolok dari tren yang telah berlangsung sangat lama,” kata Brian Wansink, ilmuwan mengenai makanan dari Cornell University.

Studi ini merupakan ide Wansink. Untuk dikaitkan dengan konteks Alkitab, dia mendapat bantuan dari saudaranya, Craig Wansink, profesor studi religi Virginia Wesleyan College.

Menurut Alkitab, Perjamuan Terakhir terjadi pada malam sebelum Jumat Agung, atau hari ketika Yesus disalib. Namun tidak dijelaskan secara spesifik makanan dan minuman yang disajikan selain roti dan anggur.

“Tidak ada hal lain disebutkan. Mereka tidak mengatakan apakah roti itu adalah kue buah atau kue wortel, meski makanan lain seperti ikan, belut, domba, bahkan babi muncul dalam lukisan-lukisan itu selama bertahun-tahun,” kata Brian Wansink. Detail mengenai studi ini akan diterbitkan dalam International Journal of Obesity untuk edisi April.

Sebagai bahan studi, dia menggunakan lukisan yang ditampilkan dalam buku “Last Supper” terbitan tahun 2000 oleh Phaidon Press. Mereka menampilkan lukisan yang mungkin merupakan lukisan paling populer mengenai perjamuan terakhir dari Leonardo da Vinci. Teknologi komputer memungkinkan peneliti melakukan scan, rotasi, dan mengkalkulasi gambar tanpa mempedulikan orientasi dalam lukisan.

“Studi ini bukan merupakan ilmu pengetahuan yang sangat berarti,” kata Martin Binks, psikolog kesehatan perilaku dan konsultan dari Duke University Medical Center. “Kita sudah punya contoh nyata dalam kehidupan mengenai meningkatnya ukuran makanan, yang perlu dilakukan hanyalah melihat makanan apa yang dijual di restoran cepat saji,” tambahnya. (Associated Press)

 

Tinggalkan komentar